Chereads / Cinta Serumit Rumus (Four love)... / Chapter 98 - Chapter 98

Chapter 98 - Chapter 98

๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ

Afian mengeluarkan motornya dari barisan parkiran kampus dan tidak sengaja melihat Revan yang sedang merangkul Kirana sambil berjalan kearah parkiran juga.

Tanpa pikir panjang ia segera menyalakan mesin motornya dan melaju meninggalkan parkiran tanpa menoleh sedikitpun kearah Kirana.

Brummmmmm....

Kirana menoleh sendu kearah afian yang berlalu pergi cepat setelah melihat kehadiran nya.

Entah kenapa Kirana merasa kehilangan suatu hal yang penting saat melihat sikap cuek afian padanya.

padahal dirinya sendiri lah yang menyuruh afian untuk menjauh dari nya.

"Ayo Ra...buruan naik,keburu hujan nnti!"seru Revan yang sudah nangkring diatas motornya yang ada didepan Kirana.

Kirana pun segera menyadar kan lamunannya dan segera naik keatas motor Revan.

"Pegangan yang kuat Ra..."ucap Revan dan segera melajukan motornya keluar parkiran kampus.

Brummm...

****

"Entah kenapa...saat bersama loe ada begitu banyak bayangan hitam yang membuat kepala gue sakit,dan karena nya gue menyuruh loe pergi karena loe adalah pemicu rasa sakit gue,tapi entah kenapa...saat pergi pun loe malah ninggalin rasa sakit di hati yang bahkan gue gak tau kenapa itu harus terjadi??, Sebenarnya apa yang terjadi Fian...kenapa loe selalu menghadirkan rasa sakit didiri gue!!"Bathin Kirana sambil melamun diatas motor Revan.

Melihat Kirana yang hanya terdiam,Revan melirik kearah kaca spion motornya yang memantulkan wajah sendu Kirana yang sedang duduk dibelakang nya.

"loe kenapa Ra?"tanya Revan samar dari balik helmnya.

"Gak papa!"Sahut Kirana pelan dan mulai melingkarkan kedua tangannya kepinggang Revan dan menyandarkan kepalanya yang kacau kepunggung nya.

Dalam benak Revan merasa yakin bahwa saat ini Kirana sedang tidak baik baik saja.

Namun ia membiarkan gadis itu untuk merasa tenang dan menunggu waktu yang tepat untuk bertanya.

***

Setiba dirumah Kirana duduk diam didepan meja rias yang ada di kamarnya .

lalu sebuah bulir bening menetes dari kedua matanya,melihat itu langsung saja ia segera menghapus nya dan merasa bingung kenapa ia merasa sedih saat mengingat sikap dingin afian padanya.

"Sebenarnya gue kenapa sih...Hal apa lagi yang udah gue lupain!!!, bukannya semua udah gue ketahui!, TUHAN!!!,kenapa loe buat gue lupa akan suatu hal dan menyiksa gue setiap hari nya...tolong kembalikan ingatan gue,gue gak mau terus terusan merasa bingung dengan hati dan pikiran gue yang terus berbanding terbalik untuk saling memahami!!!!"pekik Kirana dan menjatuhkan wajahnya keatas meja rias nya.

"Kenapa gue merasa benci saat afian perduli sama gue,dan merasa sakit saat dia ngabaikan gue...Terus kenapa gue gak pernah ngerasain apapun saat ada didekat Revan,tolong kasih jawaban Tuhan!!!!"Pekik Kirana dan memukul meja riasnya kuat yang membuat beberapa alat make up nya berjatuhan.

Nth kenapa saat ini Kirana merasa telah membuat kesalahan besar yang bahkan dirinya sendiri tidak mengerti dengan jalan pikiran dan hati nya yang tidak pernah searah.

***

Setelah merasa agak tenang Kirana mengambil ponselnya dan segera mencari kontak Melisa.

setelah menemukan nya ia pun segera menghubungi nya.

Tuth...tuth...tuth...๐Ÿ“ž

BIP...

"Halo Ra...ada apa kamu nelpon aku malam malam?"tanya Melisa datar.

"Gue mau nanya sesuatu sama loe Mel!"seru Kirana agak gugup.

"Tentang apa?"tanya Melisa penasaran.

"AFIAN..."

Setelah mengucapkan nama itu terdapat beberapa keheningan dari sebrang telepon Melisa.

"Halo Mel...loe denger gue kan?"tanya Kirana meyakinkan bahwa Melisa masih ada disana.

"Aku minta kamu gak usah ngurusin hidup Afian lagi Ra...dia udah bahagia sama Dunia nya!"tegas Melisa.

"Maksud loe apasih Mel..gue cuma mau tanya tentang gue dan afian dulu saat gue belum amnesia..."

"kamu gak perlu tau tentang semua nya Ra,yang harus kamu tau ...kamu enggak pernah mengharapkan kehadiran nya dihidup kamu,dan aku mohon...jangan pernah cari tau lagi tentang dia apalagi masuk ke dunia nya lagi,aku harap kamu ngerti itu!"tegas Melisa dan segera memutuskan panggilan sepihak.

Tuth...๐Ÿ“ž

"Halo Mel...halo..halo...Mel....Bangsat!!!!"pekik Kirana dan melempar asal ponselnya.

Ia semakin bingung dengan perubahan sikap semua orang setelah ia amnesia, termasuk Melisa yang mandadak cuek dan bahkan sering berkata ketus padanya.

"Kenapa sih Mel...apa salah gue mau tau tentang masa lalu gue...gue tau cuma loe yang berhak masuk ke dunia Afian,gue cuma butuh jawaban dari semua rasa sakit yang gue alamin tanpa sebab!"Raung Kirana sambil mengacak rambutnya frustasi.

Ia menatap sendu langit langit kamarnya dan berharap akan ada keajaiban dimana dirinya ingat kembali akan semua masa lalu yang telah ia lupakan.

Sungguh ia tidak tahan lagi dengan semua rasa sakit yang sering ia alami tanpa sebab yang pasti.

๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ