🍁🍁🍁
Mobil Mercedez hitam memasuki pelataran rumah keluarga Winata.
Setelah mobil itu terparkir dihalaman rumah,kay dan angle segera turun sambil membawa tas mereka masing masing.
Seorang satpam langsung datang berlari menghampiri mereka berdua.
"Siang den..."sapa satpam tersebut.
Kay tersenyum kearah satpam tersebut dan berlalu masuk bersama angle kedalam rumah.
Rumah keluarga Winata memang besar,namun mereka hanya memiliki satu penjaga,Satu tukang kebun dan juga seorang pembantu.
Bahkan jumlah unit mobil dirumah ini hanya ada tiga.
Yaitu milik kay,papanya dan juga mamanya, sedangkan Kirana hanya dibelikan motor dan juga sepeda.
Walaupun memiliki bisnis hebat,namun keluarga mereka tidak ingin terlalu menunjukkan kekayaan mereka.
Yang malah akan membuat rumah mereka menjadi incaran para penjahat.
***
Akhhhhh!!!!
Angle terkejut mendengar suara erangan suaminya dari arah kamarnya.
Pasalnya saat masuk kedalam rumah,angle langsung pergi kedapur untuk menyiapkan makan siang.
"Kay kenapa ya..."ucap angle khawatir dan segera berjalan kearah kamar kay.
Setiba disana angle merasa bingung melihat kay yang sibuk meraba raba kebawah tempat tidur nya.
"Kamu cari apa yank?"tanya angle Bingung.
Kay mendongak kearah angle,kemudian kening nya yang tadinya berkerut tanda cemas langsung berubah panik.
Kay tidak menghiraukan kehadiran angle, dirinya langsung berlari kearah kamar Kirana diikuti oleh angle yang masih merasa bingung dengan tingkah suaminya itu.
Setiba dilantai atas,Kay langsung membuka cepat pintu kamar Kirana dan mematung setelah berdiri didekat kasur Kirana.
Perlahan butiran bening mengalir dari sudut matanya,kedua tangannya bergetar sambil berjongkok untuk memunguti puing puing pecahan kaca dari foto yang sebelumnya dihancurkan oleh Kirana.
"Ya ampun...ini..."Angle menutup mulutnya tidak percaya,setelah melihat apa yang ada didepannya.
Kay meremas pecahan kaca tersebut,hingga telapak tangannya tergores dan berdarah.
Angle segera menghempaskan pecahan kaca itu dari tangan kay dan segera menarik tangan kay yang berdarah.
"Kamu ngapain sih!!!!,tangan kamu jadi luka !"pekik angle cemas sambil menitikkan air matanya.
Kay menghela napas panjang,dan menarik tangannya dari angle.
Ia merogoh saku jas nya dan mengeluarkan benda Pipih berwarna biru.
Ia mengaktifkan layar ponsel tersebut dan segera mencari kontak Kirana untuk dihubungi.
Tutthhhh....
Tuthhh....
"Maaf nomor yang ada tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan,cobalah beberapa saat lagi.."📞
Tithhh...
Kay mematikan panggilan nya dan mengecek GPS ponsel Kirana,namun nihil karena Kirana telah mematikan daya ponselnya.
Kay membuang asal ponsel nya keatas kasur tidur Kirana dan mengacak rambut nya frustasi.
"Kamu tenang dulu..."ucap angle berusaha untuk menenangkan kecemasan kay.
"Aku udah bilang kan...supaya kita jujur sama dia.... sekarang dia tau semuanya...dan dia pasti semakin benci sama aku!!"bentak kay dengan wajah yang memerah dan sendu.
Angle tertunduk diam dan perlahan mulai terisak karena bentakan Kay serta merasa bersalah atas semua kejadian yang saat ini dialami suaminya.
Melihat itu Kay merasa bersalah dan mengusap wajahnya gusar, lalu ia berjalan mendekati angle untuk segera memeluk tubuh rapuh istrinya itu.
***
Saat dosen sedang menjelaskan materi dikelas,Afian malah sibuk berkutat dengan pikiran nya yang kacau.
Drrtttt ....
Drrt....
"Woi... ponsel loe bunyi tuh...!"lirih lila agar tidak terdengar oleh dosen mereka.
Afian sontak langsung mengambil ponselnya yang ada diatas meja,dan melihat siapa yang telah menghubunginya.
Drrtt...
Bro Kay is calling...📞
Afian memutuskan panggilan telepon dan menyimpan ponselnya didalam saku celana.
"Emm..pak...saya izin ketoilet...."ucap afian yang membuat dosen mereka berhenti menjelaskan materi dan melirik sedikit kearahnya.
"Hmm..."
Setelah berdehem, dosen mereka kembali menjelaskan materi.
Sementara afian sudah beranjak dari kursinya dan berjalan cepat kearah toilet.
Setiba disana Afian langsung menghubungi balik kay.
Tuthhhh....
Tuthhh...
Bip...
"Halo!"
"Halo bro,ada apa nelpon gue dijam kuliah gini?"tanya Afian.
"Loe belum pulang kuliah?"tanya kay balik disebrang telepon.
"Ada materi tambahan, biasalah semester akhir ..."jelas afian.
"Sorry gue ganggu..gue cuma mau nanya,loe ada liat Kirana dikampus gak?"tanya kay dengan nada cemas.
"Nah ini yang buat gue bingung...dari tadi pagi gue gak liat Kirana dikampus,kata Melisa sih dia gak masuk..."jelas afian.
Kay berdecak kesal setelah mendengar kan penjelasan dari Afian.
Hal itu membuat afian semakin merasa bingung.
"Emangnya ada apaan?"tanya afian penasaran.
"KIRANA UDAH TAU SEMUANYA!"Tegas kay yang berhasil membuat afian mematung sejenak.
"Kirana tau kalau gue sama angle udah nikah,dia nemuin album yang gue simpen dikamar ,terus kata satpam...tadi pagi Kirana pergi dijemput sama cowok didepan gerbang..dan pak satpam gak liat jelas siapa cowok itu..."jelas kay dengan perasaan gusar.
"REVAN!!!!"pekik afian sambil mengepalkan kuat tangannya.
"Apa!!!!kurang ajar..Tuh anak gak ada kapoknya ya!"seru kay.
"Udah loe tenang aja...gue bakalan cari Kirana sekarang...."ucap afian berusaha menenangkan sahabat nya itu.
"Tapi kan loe lagi kuliah?"tanya Kay tidak enak hati.
"Urusan kuliah belakangan.... Sekarang prioritas gue Kirana!!"tegas afian yang membuat kay tersenyum haru disana.
"Thanks bro...cuma loe yang bisa gue andelin buat jaga Kirana..."ucap kay tulus.
"Sama sama..."jawab afian dan segera memutuskan panggilan telepon.
Ia pun segera berlari keluar toilet menuju ruangannya.
Setiba disana ia langsung permisi masuk dan menyusun buku bukunya kedalam tas.
"Pak,saya izin pulang... keluarga saya lagi ada masalah..."Ucap afian berbohong.
"Tumben kamu izin di jam pelajaran...ya sudah,hati hati...semoga urusan kamu cepat selesai..."Sahut dosen setuju tanpa bertanya yang lainnya pada afian.
Karena afian adalah mahasiswa yang selalu fokus pada pelajaran kampusnya,dan tidak pernah membuat ulah.
"Bacot aja loe... pasti urusan urgent Loe itu Kirana kan..."ucap lila pelan sambil menunjuk kan senyum sinisnya.
"Ssstttt...diem!"seru afian dan segera pamit pulang pada dosennya.
Melihat itu Lila hanya tersenyum dan menggeleng kan kepalanya.
Karena ia tau betul,bahwa sahabatnya itu sangat menyayangi Kirana melebihi apapun.
🍁🍁🍁