โค๏ธ๐๐ฅ
Kirana berjalan beriringan dengan kay keluar dari rumah menuju garasi.
Tinnn...
"Pagi semua..."Sahut afian sambil duduk diatas motornya yang terparkir dihalaman rumah.
"Eh kapan Dateng nya loe...kenapa gak masuk tadi,ikutan sarapan..."sahut kay.
"Gue udah sarapan bang,gue cuma mau jemput Kirana doang..."Sahut afian sambil menatap kearah Kirana.
"Siapa juga sih yang mau Berangkat bareng loe..."Sahut Kirana dingin.
Afian hanya tertunduk dan masih merasa bersalah atas insiden yang terjadi diparkiran kampus kemarin siang.
"Sorry Ra...kemarin gue ada urusan penting!,jadi gue gak bisa jemput loe.."Jelas Afian.
"Ya kalau emang dia lebih penting...kenapa gak jemput dia aja sana...Pasti MELISA juga lagi nungguin loe tuh!"pekik Kirana dan segera masuk kedalam mobil Kay.
sementara kay menatap Nyalang kearah afian yang kini memasang wajah bersalahnya.
"Jadi loe semalam bareng Melisa??,ini sebenernya ada apa sih!!!"Pekik kay emosi.
"Bang..."
"Nnti siang kita ketemu..loe jelasin semuanya!!!"pekik kay dan segera masuk kedalam mobilnya .
Sementara afian hanya menatap mobil yang membawa Abang beradik itu pergi meninggalkan nya sendirian di pelataran rumah.
"Eh ada Den afian..."sahut asisten rumah tangga keluarga Winata yang baru kembali dari kampung nya.
"Eh Bik Isma,udah balik bik?"Tanya afian.
"Udah tadi pas subuh nyampe sini..."
"owh gitu..."
"Kenapa masih disini?,Den kay sama non Kirana nya kan udah pergi ..."Sahut bibik.
"Iya tau bik...ngusir apa gimana sih..wkwkw"Canda afian.
"Ehh...Bibik gak maksud gitu..."sahut Bik Isma canggung.
"Santai bik, Fian cuma bercanda kok...Fian berangkat dulu ya bik..."ucap afian dan menyalakan mesin motor nya .
Ia pun melajukan motornya meninggalkan pelataran rumah keluarga Winata,setelah berpamitan dengan Bik Isma.
***
Saat itu Kirana dan Revan sedang berjalan kearah perpustakaan kampus.
"Kutu buku mau cari apaan?"tanya Revan dengan senyum meledek nya.
"Anjir...ngatain gue kutu lagi!"pekik Kirana kesal dan mengeplak kepala Revan.
Pletak!!!
Awww!!!
"Sakit tau!"dumel Revan sambil memegangi kepalanya yang menjadi korban amukan Kirana.
"Lagian suruh siapa Loe ngeledek gue..."sahut Kirana dingin.
"Ya gue heran aja gitu...loe kan malas malasan belajar,lah terus keperpus mau ngapain coba..."Jelas Revan.
Kirana memutar bola matanya malas dan sibuk mencari Buku incarannya diRak buku yang tersusun rapi.
"Emang perpus buat orang pinter doang apa..."Sahut Kirana dan tersenyum setelah menemukan buku favorit nya.
Ia pun langsung duduk disalah satu kursi dan fokus membaca isi buku tersebut.
"Njir...buku novel...loe nangkring di perpus kampus cuma nyari begituan?"Tanya Revan tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Menurut loe..."Sahut Kirana malas.
"Astaga..loe emang lain daripada yang lain.."Ucap Revan.
"Maksud loe apaan,emang gue gimana?"Tanya Kirana sambil menutup buku bacaannya.
Revan duduk didepan Kirana dan menatap fokus dirinya ,yang malah membuat Kirana merasa canggung.
"Ya...agak beda aja dari yang lain...Unik.."Ucap revan dengan senyum manis nya.
"Loe kira gue hewan langka apa!"Sahut Kirana dan menutupi pipi merahnya dengan berpura pura membaca buku itu kembali.
"Eh...gue kekantin dulu ya..mau beli minuman..loe mau apa?"tanya Revan sambil beranjak dari kursinya.
"Green tea dingin.."sahut Kirana.
"Oke..."Sahut Revan dan berjalan keluar perpustakaan.
Setelah Revan pergi,Kirana meletakkan buku nya dan menghela napas lega.
***
Revan berjalan menuju Perpustakaan sambil membawa dua botol minuman dingin.
Namun tiba tiba seseorang mencekal pergelangan tangannya hingga minuman itu terhempas dari genggaman nya.
dan tangan yang lainnya menahan pundaknya dan menekannya kearah dinding.
"Lepasin!!!"Tegas Revan.
"Berani berani nya loe deketin Kirana!!"pekik seseorang tersebut yang tak lain adalah Afian.
"Emang kenapa kalau gue deketin dia..."Sahut Revan.
"Bangsat!!!,loe mau apa deketin dia!!!"Teriak afian yang membuat beberapa mahasiswa berdatangan dan menonton pertikaian mereka berdua.
"Loe gak perlu tau!"Sahut Revan yang semakin membuat afian merasa jengkel.
Bughh!!!
"Bangsat!!"pekik Revan sambil memegangi sudut bibirnya yang terkoyak akibat Bogeman mentah dari afian.
"Lebih baik loe jauhin Kirana dari Sekarang!!!"Pekik Afian.
"Kalau gue gmw ,loe mau apa!"Ucap revan menantang afian.
"Bangsaattt!!!"Pekik afian semakin emosi dan ingin memberi Bogeman lagi pada Revan tapi malah terjerembab kebalakang akibat Kirana yang mendorongnya dari samping.
"Kirana..."ucap afian sendu dan menatap tidak percaya Kirana yang kini berdiri didepannya dengan tatapan tajam .
"Kenapa loe mukul Revan!"pekik Kirana.
"Ra...gue cuma mau dia jauhin loe..."jelas afian sambil berusaha berdiri.
"Tapi kenapa dia harus jauhin gue!"tegas Kirana semakin menatap Nyalang afian.
"Karena dia gak baik buat loe!!"pekik afian sambil menahan dadanya yang bergemuruh karena harus membentak Kirana untuk kesekian kalinya.
"Loe siapa !!!,Loe gak berhak nentuin siapapun yang baik buat kehidupan gue...!"Pekik Kirana tak mau kalah.
"Tapi dia gak baik buat loe Ra..."jelas afian berusaha meyakinkan Kirana tapi tidak bisa mengatakan hal lainnya.
"Asal loe tau...dia itu lebih baik Dari Loe!!!"Pekik Kirana dan berjalan melewati nya sambil menarik tangan Revan untuk pergi.
Afian menahan sesak didadanya dan menatap sendu Kirana yang pergi sambil menarik tangan Revan.
"Afian...kamu Gpp ??"tanya Melisa yang baru datang karena mendengar suara ribut dari arah kantin.
Afian menatap sejenak Melisa, kemudian beranjak pergi meninggalkan gadis itu yang masih mematung ditempatnya.
"Kapan sih... loe liat gue sedikit aja dengan tulus..."Batin Melisa dan ikut pergi meninggalkan keramaian tersebut.
โค๏ธ๐๐ฅ