"Ntah lah,yang ku tau...Saat ini hatiku sangat sakit melihat mu kembali bersamanya, tak bisakah hatimu sedikit saja berlabuh bersamaku..."💔
#AFIAN HERLANDO
🔥💥♥️
Kirana berdecak kesal sambil melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya.
Sesekali ia melirik kegerbang rumahnya dan kembali duduk di teras dengan gusar.
"Loh..belum berangkat?"tanya mama yang saat itu hendak pergi kekantor nya.
"Ini mau Berangkat!"Sahut Kirana ketus.
"Tapi kok mama liat kamu nya duduk disitu terus ya,hayoo ngaku..lagi nungguin siapa??" tanya mama dengan senyuman mengejek .
"Apaan sih ma,Kirana gak lagi nunggu siapa siapa kok...lagian mama sejak kapan perduli sama urusan Kirana!"ketus nya dan segera beranjak pergi tanpa menoleh ke mama nya yang menjadi sedih karena ucapannya barusan.
Pengaruh dari amnesia yang ia alami membuat Kirana masih berfikir mama nya tidak perduli padanya seperti dulu.
Itu sebab nya ia masih ketus,dan merasa aneh saat mama memberi perhatian lebih padanya.
"Sakit kamu menjadi karma untuk mama sayang ....karma karena selama ini mama tidak pernah memperdulikan kamu... itu sebab nya sekarang tuhan menjauhkan kita lagi..."lirih mama sambil menahan tangisnya yang mau pecah.
***
Kirana duduk dikursi panjang halte bis yang tak berada jauh dari rumahnya dengan wajah cemberut.
Pasalnya hari ini afian akan mulai pergi dan pulang dari kampus bersama nya, bukannya marah karena afian tidak menepati janji.
Hanya saja ia merasa kesal tidak dikabari,dan sekarang harus menunggu bis yang lewat.
"Bangsat bener tuh orang!!!,kalau gak mau jemput gue tinggal bilang...Udah dia yang buat perjanjian...kenapa dia yang malah ogah ogahan sih...gue sih seneng gak jadi bareng dia...tapi setidaknya ngabarin kek..anjinkk!!!"kesal Kirana sambil memukul kursi yang ia duduki.
Sambil menatap bosan jalanan,sesekali ia melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya dan berdecak kesal karena sebentar lagi jam kuliah nya dimulai.
Cittt...
"Udah cemberut aja tuh muka...masih pagi juga.."Sahut seorang pemuda yang berhenti didepan halte bis sambil membuka helmnya.
"Revan..."
"Udah mau masuk nih..bis nya masih lama..bareng gue yuk,daripada loe telat...."ajak Revan yang membuat kepala Kirana pusing karena merasa seperti berada di situasi de ja vu,hanya saja peristiwa ini adalah kebalikan nya.
"Loe ngajak gue bareng?"tanya Kirana lagi meyakinkan ajakan Revan yang sebelum nya tidak terlalu didengar olehnya.
"Ya iya.. gue ngajakin lu..emang disini ada siapa lagi selain loe ama gue?"tanya Revan balik.
Melihat bus yang tak kunjung datang ,tanpa berfikir panjang Kirana pun segera beranjak dari duduknya dan bersiap nangkring diatas motor Revan,karena ia tidak mau telat tiba di kampus.
Revan yang melihat Kirana sudah nangkring diatas motornya kembali memakai helm nya sambil tersenyum tipis kearah kaca spion yang memantul kan bayangan Kirana.
Bruummmm....
****
Revan yang sedang meletakkan helm nya diatas motor,menatap bingung Kirana yang terlihat berkacak pinggang sambil menatap kesisi lain parkiran.
Setelah mengikuti arah pandang Kirana, tatapan matanya terkunci pada dua insan yang juga baru memarkirkan motor mereka.
Dan orang itu tak lain adalah Afian dan...Melisa.
"Bangsat tuh orang!!!"pekik Kirana yang membuat Revan sedikit mengernyit , pasalnya ia tidak tau saat ini Kirana sedang menghardik afian atau Melisa.
Melihat wajah Kirana yang semakin kesal melihat afian mencoba melepaskan helm dikepala Melisa.
Revan segera turun dari motornya,dan mengambil inisiatif memegang tangan Kirana dan membawanya berjalan melewati mereka berdua.
Hal itu pun tak luput dari pandangan Afian yang berhenti membuka pengait helm milik Melisa yang tersangkut.
Hatinya mulai panas karena terbakar api cemburu,melihat pemandangan yang paling ia benci terjadi didepan matanya dipagi hari .
"Fian..ini gimana....masih nyangkut!"seru Melisa yang juga sempat melihat Revan dan Kirana jalan bergandengan tangan melewati mereka berdua.
"Buka sendiri...masa gitu aja gak bisa!"pekik afian dan pergi meninggalkan Melisa diparkiran dengan wajah sendunya.
🔥💥♥️