"Perjuangan ku sampai disini kk,tapi kasih sayang ku akan tetap ada untuk mu,meski aku tak lagi disisimu.."
#JULIAN PUTRA ๐ฅ
๐ฅ๐ฅ๐ฅ
Saat itu hanya ada Melisa, angle,dan kay yang sedang berjaga diruangan Kirana.
Jam menunjukkan pukul 23 : 45 wib.
Kay dan angle sudah tertidur dikursi luar, sedangkan Melisa baru kembali dari lantai dasar seusai membeli beberapa makanan.
Ia pun berjalan kearah ruangan Kirana,saat membuka pintu ruangan Kirana.
Melisa tampak kaget saat melihat seorang pemuda berhoodie hitam sedang mencabut selang oksigen Kirana.
"Heiii....mau ngapain kamu!!!!"pekik melisa.
Orang itu tampak kaget dan terdiam saat Melisa menatapnya takut dan tajam.
"Tolongggg!!!!!"teriak Melisa .
Pemuda itu kalang kabut dan berniat kabur melewati Melisa karena jendela ruangan itu terkunci rapat.
Tapi sialnya sewaktu membuka pintu pemuda berhoodie itu malah menabrak tubuh afian dan kay yang ingin masuk setelah mendengar terikan Melisa.
Saat itu afian baru datang dan berbincang dengan kay dan angle diluar.
Pemuda itu terjatuh kelantai,melihat itu afian segera menarik kerah pria tersebut dan menghajarnya dengan membabi buta.
Kay menarik Hoodie pemuda tersebut hingga tertampillah wajah aslinya.
Melisa membulatkan matanya kaget saat melihat wajah penjahat itu.
"Julian...."lirih Melisa tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Pemuda yang tak lain adalah Julian itu menatap sendu Melisa sekilas.
Lalu ia berlari kearah kirana berbaring,dan segera mengambil pisau buah yang ada dimeja dan mengarahkannya pada tubuh Kirana.
"Jangannnn!!!!"pekik semua orang.
"Julian...apa yang kamu lakukann!!!!!"teriak Melisa yang masih bingung dengan perlakuan Julian adiknya.
"Mel...loe kenal dia?"tanya afian bingung.
Angle berjalan mundur dan keluar dari ruangan untuk menelpon polisi.
"Dia....dia...adik ku..."lirih Melisa sambil tertunduk.
"Apa!!!!"kaget afian.
"Julian...apa yang kamu lakukan dek, kenapa kamu mau nyakitin Kirana!!"pekik melisa sambil menangis.
"Lian bosan kk!!!,Lian bosen liat kk terus tersakiti!!!,dulu Lian emang gak tau apa apa kk,tapi sekarang Lian udah bisa balas semua sakit hati kk!!!!"pekik Julian.
"Apa maksud kamu!!!"tekan melisa.
"Lian janji akan balas semua orang yang udah nyakitin hati kk,termasuk mama tiri kita yang udah buat ibu dan kk terluka,Lian udah bunuh dia kk!!!!,bahkan Lian udah bunuh tiga orang teman kampus kk yang sering buly kk...dan sekarang giliran dia kk!!"pekik Julian.
"Enggak Lian...Kirana gak salah,dia gak pernah nyakitin kk!!!"jelas Melisa.
Julian menggeleng dan menatap nyalang Kirana yang masih setia memejamkan matanya.
"Jangan pernah bohongin Lian kk... lian tau seberapa sering kk meneteskan air mata cuma untuk buat dia bahagia kk,dia bahkan gak pernah tau penderitaan kk,tapi dia malah nambah penderitaan kk!!,ditambah lagi...selama ini dia lah orang yang buat semua rekan balap Lian malu dan terkucilkan dari dunia perbalapan,Lian mau balas semua itu!!!!"jelas Julian.
Melisa terisak dan berusaha berjalan mendekati adiknya.
"Kenapa kamu jadi kayak gini dek..."lirih Melisa.
"Maafin lian kk... tapi Lian bukan Lian yang dulu lagi!!!!"sahut Lian dan ingin menancapkan pisau didada Kirana.
"Tidakkk!!!!"teriak Melisa,kay,dan juga afian.
Brakk!!!
Dorr...
"Liannnn!!!!!"teriak Melisa.
Melisa berlari kearah Julian yang kini terbaring dilantai dengan darah yang mengucur dari dadanya.
Kay berlari kearah brankar Kirana dan memasang selang oksigen kirana kembali.
Beberapa polisi masuk bersama angle dan berdiri disekitar Melisa dan Julian.
"Liann.....hiks..hiks..hiks.."tangis Melisa sambil memangku Julian.
Julian tersenyum sambil menghapus Air mata Melisa.
"Ja..ngan...per..nah ..na..ngis..lagi..kak!,maafin Lian..gak..bisa jagain kk selama nya...jaga diri kk baik baik...Lian sayang..sa..ma..ka...kak....."lirih Julian dan perlahan menutup kedua matanya.
Melisa memeluk erat adiknya sambil berteriak histeris.
"Liannnn!!!!!!!!"teriak Melisa.
Angle memeluk kay sambil terisak karena merasa bersalah telah memanggil polisi,ia tidak tau bahwa orang yang ingin mencelakai Kirana adalah adiknya Melisa.
Para polisi membawa Julian yang sudah tidak bernyawa dari ruangan .
Melisa memekik dan berusaha menahan agar adiknya tidak dibawa pergi.
Afian segera menarik Melisa kedalam pelukannya dan berusaha menenangkan hati Melisa yang sedang kacau.
"Fian....Lian mau dibawa kemana...dia harus dirawat Fian!!!"pekik melisa dalam pelukan afian.
Afian mengelus puncak kepala melisa dan berusaha menenangkannya.
Sementara angle masih merasa bersalah dengan semua yang terjadi.
๐ฅ๐ฅ๐ฅ