Pulang sekolah, dalam perjalanan ke rumah Kazuo.
"Jadi bagaimana?" tanya Kazuo.
"Apanya?" tanya Hanako balik.
"Soal kau dan guru kita itu, sejak kapan kau suka
dengannya?" tanya Kazuo lagi.
"Waktu pertama kali masuk SMA" jawabnya dan
Kazuo hanya ber oh ria sebagai respon.
"Kau?" tanya Hanako.
"Ah aku bertemu dengannya di sekolah adikku"
"Kau punya adik?"
"Ha'i(iya), tapi dia masih kecil"
Berlanjutlah percakapan sederhana mereka hingga
sampai di tempat orang-orang menunggu bus.
TAP
Mereka berdua sudah berada di dalam bus besar
yang cukup ramai ditumpangi orang-orang. Kazuo
menarik satu tangannya Hanako agar mengikuti
tempat dimana mereka akan duduk, kursi belakang
dekat dengan jendela.
'Ah kenapa harus sekarang macetnya' gumam
Hanako kesal dengan keadaan jalanan penuh
dengan segala jenis kendaraan yang berdesakan.
"Kau bisa tidur sebentar, macetnya panjang" ucap
Kazuo setelah mendengar gumaman mu yang
ikut disertai dengan helaan nafas panjang.
"Ya, bangunkan aku jika sudah sampai" balas gadis
itu cepat menanggapi perkataan pacar barunya itu.
Hanako menyenderkan kepalanya menempel ke
jendela. Melihat posisi tidur pacarnya seperti itu,
Kazuo mengulurkan tangan kanan kekarnya dan
mengalihkan posisi kepala Hanako dibahunya.
DEG!
Matanya terbelalak sekilas mendapat perilaku
Kazuo yang mendadak seperti itu, jantungnya
berdetak sedikit lebih cepat dari sebelumnya. Takut
akan salah tingkah, dia mengatur detak jantungnya
juga ekspresi wajahnya yang kini menimbulkan
semburat kemerahan di kedua pipinya.
"Nanti kepalamu sakit kalau tidur dijendela" ucap
Kazuo, dia kemudian mengelus lembut surai gadis
itu lalu meletakkan tangannya ke posisi semula.
to be continued-