harus nya ia tak membawa fanta dalam gelas , harusnya ia membawa fanta dalam botol . sebenarnya ia sudah tahu akan terjadi hal seperti ini namun sayang aira tak bisa menghindarinya. aira tak bisa mengendalikan perilakunya , itu sebabnya ia berjalan dengan sangat hati-hati. gadis 18 tahun itu pikir semuanya akan aman jika ia berhati-hati. tapi ya, namanya juga takdir siapa yang tahu.
aira fokus pada dua gelas yang ia bawa tanpa memperhatikan langkahnya, ia berjalan di lorong sekolah yang sepi. sementara dari arah berlawanan seorang lelaki dewasa berjalan fokus pada ponselnya . siapapun yang melihat sudah pasti tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. tabrakan . yah, lelaki itu menabrak tubuh mungil aira hingga terjatuh basah kuyup oleh fanta.
BrUgg.....
"ah SHIT!!! ... " teriak aira kesal, ia sedang buru-buru karena di tunggu wali kelasnya.
" punya mata gak sih . " kesalnya menatap seseorang yang menabraknya.
pria itu menatap aira karena seragamnya basah . kemeja aira tampak transparant. gadis itu buru-buru bangkit menutup dadanya saat sadar tatapan lelaki itu. " aaa.. dasar beruang mesum.." teriak aira berlari menjauhinya.
''kenapa kamu..?? " tanya wali kelasnya bingung melihat aira begitu berantakan.
" pak saya pulang ah, ganti wendi aja pak" ucap aira tak menjawab pertanyaan wali kelasnya. beliau hanya menggeleng dengan kelakuan muridnya yang satu ini. dia tak bisa protes atau melarangnya . biarkan dia memutuskan sesukanya toh nanti akan menyesal sendiri.
aira pulang sambil ngedumel sepanjang jalan, di rumah pun ia ngedumel tak henti-hentinya .
" awas aja kalo ketemu lagi.." gerutunya.
" punya keponakan kerjaannya ngedumel mulu, heran.." keluh tante aira
" perasaan orang tuanya pendiam , sabar , penyayang. ini kok anaknya suka tantrum , emosian haduh.." suaminya hanya tertawa mendengar keluhan sang istri.
di sekolah heboh karena aira tak mendapatkan beasiswa yang seharusnya ia dapatkan. karena insiden fanta itu akhirnya wendi lah yang mendapatkan kesempatan ujiannya.
" lagian ngapain sih ra pake pulang segala perkara baju doang. " ucap yuda menyayangkan , padahal ia berharap aira dan dia lah yang belajar bersama di belanda.
" gue tuh kesel , emosi mana bisa konsen ujian . gila lo ah." kalau di ingat-ingat ia makin kesal , apa lagi orang itu tidak minta maaf .
aira tak memusingkan soal beasiswa meski ia ingin. baginya dapet ya syukur , engga juga no problem. motto hidupnya adalah ayo jalani dan jangan over thinking.
aira makan malam di rumah kepala sekolah bersama om dan tantenya. ia cukup sering mendapat undangan itu entah kenapa. kepala sekolah aira sangat lucu di luar pekerjaan . tapi jika di lingkungan sekolah ia cukup menakutkan.
" kamu kenapa ra gak ikut ujian?.." tanya wijaya. di tanya seperti itu membuat aira kembali kesal . ia menghela nafas panjang.
baru aira ingin mulai bercerita , seseorang yang tak asing muncul mendekati meja makan. aira spontan berdiri dari duduknya
" itu tuh pak gara-gara om om ini.. aku ditabrak masa. basah kuyup aku kena fanta terus bukan nya minta maaf malah ngeliatin aku kan horor .." cerocosnya tanpa rasa sungkan . karena semua orang tahu perangainya mereka hanya tertawa..
" gimana mau minta maaf kamu nya aja lari.." sahut lelaki yang kini duduk di hadapan aira
" kalian ini dari kecil gak pernah akur.." celetuk asha . aira bingung dengan ucapannya . mana mungkin masa kecilnya ada om om mesum ini . gumam aira.
" ini loh ra mas mu. yaja wijaya . masa lupa??, pas kamu kecil kan di momong sama dia .." ucap om arno.
" iyuuuh mas apanya . om kali ah. gak mungkin, aku gak inget.." membayangkannya saja membuatnya merinding . bagaimana dia bisa momong aira. gadis ini memang tak ingat masa kecilnya. ia terlalu sering mengalami musibah , entah itu jatuh dari pohon , ke tabrak mobil . aira memang bandel sejak dini . yaza menatap aira tajam dibalas sinis oleh gadis itu.
dulu yaza tinggal di bandung dan jadi tetangga aira. orang tua aira sibuk sekali hingga sering menitipkan aira di rumah wijaya. karena asha suka anak perempuan dan ingin sekali punya anak perempuan dia senang sekali aira di rumahnya . waktu itu aira berumur tiga tahun dan yaza baru lulus SMA. ia suka anak kecil apalagi gembul seperti aira. yaza suka mencubit pipi aira hingga anak itu menangis karena kesal. sejak itu aira tidak suka dengan yaza yang nyebelin mereka selalu bertengkar seperti tom and jerry .
wajar saja jika aira tak mengingat kenangan itu, yaja terlalu menyebalkan untuk di ingat . ingatan aira memang buruk.
" jadi gak mau minta maap ?? " tanya aira mendekati yaza . lelaki itu menggeleng .
" dasar beruang mesum udah tua tapi tidak bijak." ucapnya dengan suara pelan tapi tetap terdengar oleh yaza . pria itu hanya menggeleng
di rumah arno meminta aira untuk menjaga sikapnya pada yaza . dia bercerita bahwa yaza telah kehilangan istri dan anaknya enam tahun lalu . hal itu membuat yaza tidak seceria dulu, ia pun amat tertutup pada wanita. tapi apalah aira yang tidak perduli pada hal itu. baginya itu bukan urusan dia , sikapnya memang begini suka tidak suka ia tak perduli.
arno menepuk jidatnya sendiri , pantaslah kedua orang tua aira memasrahkan gadis itu padanya.
aira lulus dengan nilai bagus, ia bingung akan kuliah dimana . dia juga bingung mau ambil jurusan apa . untuk itu dia pulang ke bandung mencari inspirasi. namun bukan inspirasi yang ia dapat tapi rasa malas .
" kamu tuh mau liburan sampe kapan sih ra, gak mau kuliah apa? mau jadi apa kamu nanti.." seru ibu aira dari dapur . sudah sebulan anak gadisnya hanya rebahan setiap harinya .
" jadi kaya ibu ngurusin suami..." celetuknya lalu ngeloyor pergi keluar. ia terlalu malas mendengar ocehan ibunya.
" dosa apa aku punya anak gadis kok kayak laki .." lanjutnya sambil menyiangi sayuran di dapur . tidak lama suara mobil terdengar dari luar , ibu aira bergegas menghampiri tamu yang datang.
keluarga wijaya berkunjung. mereka mengobrol sampai lupa kalau aira tak kunjung pulang , sedang di luar hujan begitu deras.
" aira mana ? kok gak keliatan dari tadi.." tanya asha
" dia lagi ngambek. paling di kebun teh.." jawab ibu aira tanpa rasa khawatir . aira tidak akan kenapa² di sana yang ia takutkan hanya bagaimana jika aira memukuli orang yang iseng padanya. wijaya meminta yaza mencari aira , ia pun langsung pergi .
benar saja aira di kebun teh seorang diri , ia sedang berteduh di angkringan tanpa rasa takut. bajunya sudah basah terkena cipratan air hujan . yaza menghampirinya menyeret aira masuk kedalam mobil.
" ngapain om disini ?? " tanya aira kebingungan
" am om am om.. panggil aku mas . emang aku om kamu apa.. " kesalnya . aira hanya manyun mengejek yaza. yaza membuka Hoodie yang ia kenakan dan memberikannya pada aira.." pake ini, ganti sana di belakang .. " perintahnya. aira menurut dengan polosnya lalu kembali ke depan duduk di samping yaza.
saat ia hendak menyalakan mobil tapi sepertinya tidak berfungsi. mesin mobil yaza tiba-tiba mati . sialnya dia tidak membawa ponsel.
" arghh, kenapa lagi ini .." gerutunya mengusap wajah kesal.
aira hanya menatap yaza yang sedang kebingungan sedang ia begitu santai dan memang tak ingin pulang .
" kamu gak takut?? kita di kebun teh cuman berdua loh ai..." seru jaya merasa aneh dengan gadis satu ini
" heh?? ai ? panggil aku aira jangan setengah-setengah.. geli banget dengernya " aira tidak suka siapa pun memanggilnya dengan sebutan ai.
" kamu gak takut??" tanya yaza lagi , ia tidak perduli aira suka atau tidak . yaza akan tetap memanggilnya begitu
" engga, ngapain takut . aku bisa bela diri. aku males pulang . ibu pasti masih ceramah . " keluhnya langsung cemberut seolah sedang mengadu pada kakak nya
" itu kan demi kebaikan kamu . dosa loh ngambek sama orang tua.."
" tapi aku belum tahu mau ngapain .. "
mereka mengobrol sepanjang malam menunggu hujan reda agar bisa memperbaiki mobilnya. kenyataan mereka tertidur lebih menggelikan.
pagi-pagi mereka di pergoki oleh pekerja kebun teh. terjadi salah paham dan akhirnya mereka harus di nikahkan . aira dan yaza saling menatap bingung . meski sudah menjelaskan tapi tidak ada yang mengerti . bercak di leher aira adalah alergi bukan buatan yaza . mereka benar-benar hanya tertidur tidak melakukan perbuatan aneh itu.
mau tidak mau akhirnya mereka menikah secara agama . meski kedua orang tua mereka mengerti tapi desakan para warga membuat mereka tak berdaya. menikah seadanya bukan impian aira tapi dia juga tidak punya bayangan ingin menikah seperti apa. apalagi baru lulus sekolah .
aira masih ingin bersantai tanpa memikirkan banyak hal. tanpa pusing dengan segala masalah yang akan ada nantinya . dan lagi ia masih terlalu muda untuk menikah .