Suara burung-burung memenuhi sekitarnya, cahaya matahari dan angin sejuk mengikuti langkahnya. Sebulan telah berlalu semenjak ia pergi meninggalkan tempat tinggalnya, kini dia sedang menetap di sebuah desa yang jauh dari perkotaan. Di tempat ini kendaraan seperti mobil yang umum ia jumpai jarang terlihat, orang-orang lebih sering pergi dengan berjalan kaki, meski begitu terkadang ia juga menjumpai orang menaiki kereta kuda.
"Selamat pagi tuan Lux!." Sapa orang-orang di sekitarnya, ia membalas sapaan tersebut dengan senyum sembari melambaikan tangannya." Anda mau kemana tuan?" tanya seorang laki-laki yang sedang mengembala domba-dombanya." Aku mau ke tempat Rudy, meminta bantuannya." jawab pemuda tersebut. Lux Veritas, itulah nama pemuda berusia 19 tahun tersebut, meski usianya masih muda ia sangat di hormati oleh penduduk desa. Bagaimana tidak, nama Lux Veritas sangatlah terkenal di seluruh dunia, dia merupakan lulusan termuda Universitas 3 Serangkai Inggris, salah satu universitas paling di hormati di seluruh dunia yang terkenal menghasilkan ilmuan jenius dan hunter rank-A. Tidak hanya terkenal sebagi lulusan termuda dengan skor tertinggi, ia juga di anugerahi dengan 2 gelar tertinggi di universitas tersebut berkat pencapaiannya, Solomon Successor untuk makalahnya tentang Teori Penggelapan Origin dan Merlin Star untuk makalahnya tentang Teori Penyatuan Magecraft. Tak terhitung jumlah guild hunter dan perusahaan besar yang berusaha merekrut dirinya, tetapi ia memilih untuk melanjutkan penelitiannya daripada terikat pada suatu organisasi.
sebulan yang lalu ia menemukan sebuah surat kecil saat sedang bekerja di universitasnya, surat itu berisi tulisan yang di tujukan kepada Prof. Lukas, seorang professor besar fakultas sihir kuno dari seseorang bernama Dr. Spencer. Surat itu berisikan permintaan Dr. Spencer untuk mengambil cuti mengajar 2 bulan sebab dia dimintai tolong oleh kenalannya untuk mengobati seorang gadis muda di sebuah desa kecil di pinggiran Sommerset. Ketika Lux bertanya mengenai keberadaan Dr. Spencer, Prof. Lukas memberitahu bahwa Dr. Spencer telah menghilang selama 4 bulan semenjak ia mengirim surat tersebut, Lux yang penasaran memutuskan untuk pergi mengikuti jejak Dr. Spencer dan menuju ke desa tempat Dr. Spencer menghilang. Dua minggu yang lalu ia berhasil sampai ke desa tersebut, ia pun meminta izin kepada kepala desa untuk menetap sebentar di desa tersebut, tujuan dari kedatangannya sendiri ialah untuk melaksanakan sebuah penelitian kecil di desa ini dan mencari tahu kemana menghilangnya Dr. Spencer, mendengar hal itu para penduduk desa menjadi sangat senang, mereka membiarkan Lux tinggal di sebuah villa besar tanpa harus membabayar sepeser pun, tidak hanya itu mereka juga ingin membantu Lux dalam penelitiannya. Lux pun membalas budi penduduk desa dengan membantu mereka, ia mengajarkan penduduk desa baca tulis dan membantu memburu Stray Beast yang masuk ke desa. Penduduk desa memberi tahu Lux bahwa Dr. Spencer menetap di sebuah rumah kecil di pinggir desa bersama dengan pasiennya.
Dua bulan yang lalu pada malam hari sebulan setelah kedatangan Dr. Spencer, muncul sebuah kejanggalan berupa suara kencang yang tak di kenal muncul dari rumah kecil tersebut, penduduk desa yang khawatir datang beramai-ramai ke rumah kecil tersebut untuk membantu Dr. Spencer, ketika mereka sampai Dr. Spencer dan pasiennya telah menghilang, tidak ada tanda-tanda mereka di serang Stray Beast ataupun perampok, perabotan-perabotan seperti kompor dan tv masih menyala. Penduduk desa yang kebingungan memeriksa rumah tersebut selama 3 hari, tetapi mereka tidak bisa menemukan Dr. Spencer dan pasiennya, bahkan mereka berdua tidak meninggalkan jejak apapun. Penduduk desa yang kebingungan memutuskan untuk menyegel rumah tersebut, melarang siapapun kesana.
Setelah mendegar cerita tersebut, Lux meminta izin kepada kepala desa untuk memeriksa rumah tersebut, kepala desa yang mengkhawatirkan keselamatan Lux berusaha melarangnya, tetapi Lux bersikeras tetap ingin memeriksa rumah tersebut. Kepala desa mengalah dan memberikan izin kepada Lux, tetapi dengan syarat Lux tidak boleh menginap di rumah tersebut dan tidak boleh menetap di atas jam 10 malam. Lux menyetujui syarat tersebut dan bergegas pergi ke rumah kecil tersebut.
2 hari yang lalu Lux menemukan sebuah kotak kecil yang di sembunyikan di antara dinding kamar Dr. Spencer. Lux yang penasaran membawa kotak tersebut pulang. Ia menghabiskan seharian mengutak-atik kotak tersebut agar bisa terbuka, meski begitu ia tetap gagal membuka kotak tersebut, ia pun memutuskan meminta bantuan Rudy, seorang pandai besi desa.
"Bagaiman Rudy? Apa kau bisa membukanya?." tanya Lux penasaran. Rudy mengutak-atik sebentar kotak tersebut dan kemudian menaruhnya di atas meja." Setelah saya periksa, kotak ini memerlukan 2 kunci untuk membukanya dan agak susah membukanya secara paksa tanpa merusak isinya. Kemungkinan butuh waktu setengah jam untuk membuka paksa kotak ini. Apa tuan muda tidak keberatan menunggu?." tanya Rudy."Tentu tidak, apa boleh saya melihat-lihat tokomu sambil menunggu?." tanya Lux."Ah, tentu saja boleh tuan muda!" jawab Rudy senang. Sembari menunggu Rudy menyelesaikan pekerjaanya, Lux melihat-lihat toko milik Rudy. Sebagai seorang pandai besi, barang-barang yang di jual Rudy kebanyakan adalah senjata dan alat-alat yang biasa di gunakan oleh para hunter, meski begitu Rudy juga menjual benda lain seperti gulungan sihir, buku, dan aksesoris seperti kalung dan cincin. Lux yang sedang melihat-lihat di kejutkan oleh Rudy yang tiba-tiba memanggil namanya. Rudy menunjukkan Lux kotak tersebut yang kini sudah terbuka."Terima kasih banyak Rudy! Jadi berapa biayanya?." tanya Lux yang mengambil dompet nya dari saku celana."Ah! tidak usah report-repot tuan Lux. Di izinkan bekerja untuk anda sudah cukup bagi saya" ucap Rudy menolak untuk di bayar. Lux tetap bersikeras ingin membayar Rudy, ia memaksa Rudy menerima 3 Gold sebagai pembayarannya, sebuah jumlah yang sangat besar untuk pekerjaan yang mudah, umumnya orang di bayar 20 Silver untuk pekerjaan yang sama. Setelah membayar Lux langsung bergegas pulang menuju ke villa tempat ia tinggal, di sepanjang jalan orang-orang melihat Lux yang berlari dengan senyuman lebar di wajahnya. Setelah sampai di rumah ia langsung menuju ke ruang penelitiannya, ruangan tersebut penuh dengan buku-buku dan benda sihir yang membantu Lux dalam penelitiannya, ia menaruh kotak tersebut di atas meja yang berada di tengah ruangan. Dengan perlahan ia membuka kotak tersebut, ia tidak sabar untuk mengetahui rahasia apa yang di sembunyikan kotak tersebut. Lux pun terkejut, melihat isi kotak tersebut yang ternyata adalah sebuah buku, Lux sedikit kecewa, ia sebelumnya berharap bahwa isi kotak tersebut adalah alat sihir yang menyebabkan Dr. Spencer dan pasiennya menghilang. Buku tersebut tidak terlalu tebal, sampulnya berwarna coklat dan tidak memiliki tulisan apapun, ketika ia membuka buku tersebut rasa kecewanya pun hilang, buku tersebut ternyata jauh lebih berharga dari apa yang ia harapkan. Buku tersebut ternyata merupakan buku laporan observasi Dr. Spencer selama ia merawat pasiennya!.