Aku hanya bisa melongo, sulit mempercayai bahwa kereta kuda yang kunaiki tadi benar-benar meninggalkanku. Aku sudah memastikannya dengan mencari ke sana kemari ditemani pria yang kuselamatkan nyawanya dari serangan para Leak tadi karena tubuhku yang masih lemas dan tenagaku belum pulih. Ternyata memang kereta itu tak ditemukan di mana pun yang mana artinya dengan begitu tega pak kusir meninggalkanku. Mungkin dia ketakutan saat mengetahui banyak Leak di daerah ini. Mungkin dia berpikir aku tidak akan selamat dan akan mati oleh para Leak itu. Dia pergi karena takut Leak akan ikut menyerang dirinya. Yang jadi permasalahannya adalah tas ranselku masih ada di kereta itu, jadi bagaimana nasibku sekarang yang tidak memiliki apa pun bahkan sepeser uang pun tidak ada karena semuanya ada di tas ransel tersebut.
Aku mengembuskan napas berat, semakin kebingungan memikirkan kondisiku ini karena perjalananku menuju markas tim pengintai terbilang masih cukup jauh. Bagaimana ini?