Pagi-pagi sekali aku sudah bangun karena sesuai rencana hari ini kami akan berburu RE bersama dengan Radi dan istrinya. Walau cuaca terasa sangat dingin, kupikir harus tetap mandi karena tak ingin tubuhku menguarkan aroma tak sedap jika nekat tetap pergi tanpa mandi terlebih dahulu.
Aku turun dari ranjang empuk yang menjadi tempat tidurku selama beberapa malam ini. Aku keluar dari kamar dan langsung berjalan menuju kamar mandi.
Setibanya di dekat kamar mandi, kutemukan pintu kamar mandi dalam kondisi terbuka yang mana artinya tidak ada orang lain yang sedang menggunakannya. Aku yakin Reva sudah selesai mandi jika mengingat setiap hari dia selalu bangun pagi-pagi sekali dan langsung pergi mandi. Meyakini hal ini, aku pun masuk ke dalam kamar mandi tanpa ragu.
"Ely, tunggu!"
Namun, sebuah teriakan terdengar saat aku nyaris menutup pintu kamar mandi. Pemilik suara itu tentu saja adalah Reva yang sedang berlari menghampiriku.