Aku berlari untuk mengejar orang yang kuyakini mengikutiku dan Lia secara diam-diam, memperhatikan kami dari kejauhan yang sial tidak kusadari. Aku baru menyadarinya setelah semua terlambat, setelah orang misterius itu menyadari aku memergoki dirinya dan dia pun berlari. Namun, tentu saja aku tidak akan menyerah. Aku akan mengejarnya dan menangkapnya bagaimana pun caranya.
Aku terus berlari, sosok orang itu sudah berlari sangat jauh di depanku, sepertinya walau aku berlari secepat yang kubisa, aku tidak akan berhasil mengejarnya jika melihat dari jarak kami yang terlampau jauh, juga dari kecepatan berlari si penguntit itu.
Pemikiranku itu terbukti benar ketika sosoknya tak lagi bisa kulihat. Dia berbelok ke arah kanan, dan saat aku melihatnya, sosoknya sudah tak ada lagi. Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling, juga mondar mandir ke sana kemari, tapi hasilnya nihil. Si penguntit itu berhasil melarikan diri.