Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Aku candumu

Aurumi_Sabii
--
chs / week
--
NOT RATINGS
7.3k
Views

Table of contents

Latest Update2
Ch 23 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Ch 1

Dari tadi, Arumi memandang layar ponsel nya berkali-kali. Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa pria yang akan menjadi tunangannya itu akan menghubungi atau mungkin sekadar mengirimkan pesan singkat untuknya. Entah apa yang diharapkan oleh gadis keras kepala itu.

Lama dia menanti, akhirnya benda pipih berwarna kuning miliknya itu berbunyi, pertanda bahwa ada pesan yang masuk. Tampak jelas diatas layar, nama Pria yang membuatnya gelisah dari tadi itu muncul.

Pesan : "Mau tidur disitu atau pulang sendiri."

Bruak ....

Suara ponsel miliki Arumi yang sengaja ia lempar jatuh menyentuh lantai.  

"Pilihan apa itu, kau bahkan meninggalkanku begitu saja di sini, dasar pria berengsek! kau hanya memikirkan perasaan kedua orang tua mu saja," desis Arumi mengepalkan tangan.

Gadis itu terlihat marah dan kesal. Karena setelah mengirimkan pesan kepada Randika kalau dia kabur ke Apartemen dan menyuruhnya datang dengan tujuan ingin membicarakan tentang perjodohan itu, Randika malah datang dan mengatakan bahwa dia menyetujuinya dengan syarat, kemudian berlalu pergi begitu saja. 

"Kau pikir kau siapa! kenapa tidak bersikap seperti biasanya saja yang selalu tidak peduli denganku. Dasar pria berengsek! kau menyebalkan!"

Gadis itu membanting keras tubuhnya diatas tempat tidur, dan menatap sendu pada langit-langit Apartemennya yang gelap. Arumi memang sengaja mematikan lampu kamarnya. Dia akan merasa lebih tenang jika berada di dalam kegelapan.

"Apa yang sedang kau rencanakan, kenapa harus ada syarat. Apa di otakmu suatu hubungan itu hanya permainan?" keluh Arumi dengan mata berkaca-kaca.

Arumi kemudian mengubah posisi tidurnya menjadi duduk, mengambil bantal guling yang sedari tadi dia peluk, dan memukul ke segala arah tanpa henti. Anggap saja dia sedang memukuli Pria itu.

"Kau Pria berengsek! Pria mesum! menyebalkan!" teriak Arumi disela pukulan anginnya.

Pria itu adalah Randika Garrett. Pengusaha sukses termudah dengan segudang prestasi. Randika merintis usaha Real Estate keluarga Garrett dengan sangat baik. Pria dingin dan kaku itu bahkan memiliki sejuta pesona. Wajah tampan bak putra-putra bangsawan korea yang diwariskan dari sang ibu, membuat dia terlihat menawan. Manik mata hitam pekat yang dia milikipun menambah daya tariknya, hingga setiap gadis yang menatapnya pasti akan tergoda.

Selain itu, Randika adalah lelaki pemuja seks, dia bahkan sudah melakukan adegan ranjang dengan banyak wanita. Namun untuk setiap wanita yang ingin tidur dengannya, harus memenuhi standar syarat yang ia berikan. Dia tidak ingin terikat dengan hubungan apa pun, makanya dia sangat berhati-hati jika menyangkut urusan wanita.

Untuk semua hal yang dimiliki Randika itulah yang membuat Arumi sejak awal menolak untuk dijodohkan. Berulang kali sudah gadis itu menolak. Namun Tante Jenny dan Om Amirta terus saja memaksanya dengan alasan agar Arumi bisa menjadi keluarga Garrett sesungguhnya. Arumi juga tidak mungkin terus menolak, apalagi selama ini keluarga Garrett sudah sangat baik padanya, mereka dengan besar hati mau menerimanya meski tidak ada ikatan saudara.

Apa Aku harus menganggap ini sebagai balas budi? atau sebagai balasan atas semua cinta dan kasih sayang yang mereka berikan? huffff ... Andai saja Ayah dan Ibu masih ada, mungkin Aku tidak akan berada pada pilihan yang sulit ini. Batin Arumi.

"Aku tidak mau menjadi mainan pria menyebalkan itu, ibu ... bantu aku, ini sangat berat, apa yang harus aku lakukan, Ayah ...," ujarnya dengan tangisan.

Lama menangis membuat mata Gadis berambut panjang itu lelah dan terasa berat. Arumi kemudian tertidur dan hanyut dalam mimpi, bersama dengan segala kegundahan di hatinya.

🍂🍂🍂🍂

Sementara itu di tempat lain. Setelah mengirimkan pesan kepada Arumi, Randika kembali mengerjakan tugas-tugas kantornya, dia mengingat kembali semua percakapan dengan kedua orang tuanya tadi tentang perjodohan dan semua syarat yang dia ajukan.

Randika memang sengaja mengajukan syarat, berharap ketika Arumi mendengar syarat darinya dia akan memohon untuk segerah membatalkan perjodohan ini. Namun sepertinya keputusan ini akan sangat merepotkannya. Gadis rumahan yang dia pikir sangat polos itu sekarang malah kabur dari rumah karena desakan kedua orang tuanya untuk mau menerima perjodohan.

"Sungguh ini tidak akan baik, Gadis aneh itu .... Araghhh dia membuatku muak," desah Randika kesal.

Randika merundukkan kepala pada meja kerjanya, menyesali keputusan konyol yang dia ambil tanpa berfikir akan akibatnya nanti.

"Siapa yang menyuruh mu melakukan ini Randika, kau menyesatkan dirimu sendiri."