Satu, dua, tiga, empat detik masih tertahan dengan dekapan tangan tanpa kemesraan. Akan tetapi situasi ini berbeda dari pasangan yang menjalin cinta, lalu apa? Dilan menahan tubuh Yuna—sang dokter kejiwaan yang mungkin jatuh hati padanya. Hampir saja dirinya tumbang karena tersandung oleh jalanan yang agak tinggi.
Karena posisi pandang antara Yuna dengan Dilan sangat begitu dekat, keduanya kaku dengan detak jantung yang berdentang.
"Ah," sergah Yuna menggerakkan tubuh lalu berdiri.
Dilan pun merespons dari gerakan Yuna akibat bantuan dirinya, "Ehem," deham Dilan.
"Terima kasih, jika tidak aku pasti jatuh dan mengenai lantai," ucap Yuna menjadi canggung.
"Oh, ya."
Tampak kemerahan pada raut Dilan yang tiba-tiba saja menjadi kikuk. Keduanya bahkan melakukan hal yang sama.
"Oh, aku dengar kakakmu suka mendengarkan musik, aku belikan sesuatu darinya," sebut Yuna.
Dilan memperhatikan Yuna sedang merogoh tas tangannya di depan hadapannya.
