Apakah aku kembali pada masa lalu? Lima tahun yang lalu, persis memiliki kesamaan. Apakah ini perlakuan ayahku? Tidak, ini pasti berbeda orang.
Jika bukan, lalu siapa?
Aku dibawa dan diikat di atas kursi di tengah ruangan kumuh. Hanya terbias cahaya matahari yang melalui celah-celah jendela dan atap yang bocor.
Masih siang, aku bahkan belum terbangun. Ingin rasanya aku melawan, tapi kesadaranku terasa mengambang di udara.
Ulah siapa ini?
***
Jebran melewati jalanan dengan mobil mewahnya. Tiba-tiba seorang lelaki kekar dan berantakan memasuki mobilku yang tadinya kuparkir di samping bangunan.
Sontak, Jebran terhenti dan terus memperhatikan Plat nomor yang persis sama denganku. "Hah! Sebentar," dengus Jebran sembari mengecek foto dalam ponselnya.
"Benar, itu mobil Emira," sebut Jebran.
Ia pun segera mengejar mobil itu dengan cepatnya. Balapan di jalanan pun berlangsung sengit. Kedua pria saling beradu tanpa aba-aba.