Ini seakan bertentangan dengan hari ulang tahun orang lain. Jebran merampas hari spesial dari sahabatku. Aku melirik wajah Jebran ketika ia telah selesai memakaikan cincin berlian kepadaku.
Aku tidak tahu lagi harga dari cincin ini. Pastinya akan setara dengan harga satu mobil. Mataku terpelangah lebar ketika melihat semua yang terjadi. Sebuah cincin yang sudah melingkar di jari manisku.
Jebran meraih tanganku lalu menciuminya, tak lupa tertuju pada keningku. Aku melirik kotak kecil yang kuberikannya pada ditaruh ke atas kursi dinding. Kepalaku mendongak padanya ketika terpampang jelas dengan dua paspor itu sendiri.
"Kenapa?" tanya Jebran curiga.
"Itu!" tunjukku.
Jebran memiringkan tubuhnya sambil meraih kotak yang sebenarnya menjadi hadiah ulang tahunnya. Namun kini menjadi miliknya kembali.
Dibukanya kotak tersebut, sebuah Aljoli minimalis dengan rantai kulit yang kupesan dengan designku sendiri.
"Ini aku bawa dari Jepang," ungkapku.