Ujian telah berlalu begitu saja. Oh, maaf! Ini bukan ujian, melainkan praktik kehidupan yang nyata lagi mengerikan. Kejadian tembak-menembak kemarin menjadi sejarah kisah terkait munculnya Yayasan yang memiliki tujuan revolusi.
Ulang tahunnya telah berlalu tanpa ada janji temu maupun sebuah kejutan indah. Bahkan diriku masih menyimpan kotak yang masih belum aku tunjukkan isinya.
Aku menaruh kembali kotak tersebut dan mungkin akan tiba di tangan yang benar-benar ingin aku berikan.
"Aku akan memberikannya suatu saat nanti," gumamku, melirik kotak itu sudah berada di sederet buku-buku dalam rak meja kerja.
Aku yang sudah memakai kemeja polos hitam dengan celana yang senada dengannya, siap untuk menghadiri acara pemakaman saudara Dilan. Aku pun memegangi pintu untuk segera keluar dari kamar dengan melirik ke arah ibuku yang sudah berdiri menunggu.
Wajahnya berbalik menatap rautku yang sendu.
"Ibu sudah siap?" tanyaku siap untuk berangkat.