Aku yang berbalik dengan lambaian angin dalam ruangan. Tidak ada janji mau pun perpisahan. Di balik punggung hanya berisi kekosongan yang luas berisi orang-orang asing dalam pandangan semuku.
Wajahku memutar untuk kembali berjalan lurus ke depan jalanan. Mengikuti langkah keluargaku yang akan menunggu keberangkatan pesawat. Masih dalam ruangan, lalu berhenti. Kami menduduki kursi panjang untuk sebuah panggilan bergegas.
Di seluruh penglihatan sudah tidak ada lagi yang harus aku tunggu, melainkan raut lesuku menjadi seorang teman.
Tap! Tap! Tap!
Tiba-tiba saja telingaku dihentikan oleh suara yang sangat membuatku curiga sekaligus penasaran. Aku seakan bisa membedakan mana entakan kaki orang asing dan mana orang yang kukenal.
Aku mencoba menengadah ke seluruh ruangan dengan tatapan keheranan. Entah apa yang memutar pandanganku ke arah orang sedang berjalan ke arah kami dengan penampilan sangat menarik?