Masih di bulan Desember, tetapi di tempat yang jauh berbeda. Dimana semua berkumpul dalam satu tempat. Namun, terlihat Dilan berlari menuju lorong bersama Erik yang mengikuti langkahnya.
Kedua pria tangkas itu berlari dengan mengayunkan kedua kaki panjangnya mengiringi lorong desa yang ada di balik perkampungan.
Dilan terus berlari mengejar beberapa pria berlari dari arah depan yang seamkin menjauh, Dilan mencari celah jalan agar bisa menemukan sisi pertemuan yang lebih singkat.
Tangannya mulai menunjuk langkahnya harus melangkah lewat mana, dengan penuh rasa percaya diri, ia pun segera menyusuri tempat yang pasti sudah ia pahami.
Ketiga pria yang melarikan diri darinya terus mencari celah untuk keluar dari pelarian. Namun, Dilan keluar dari jalur yang tidak terduga secara perlahan. Merundukkan pandangannya ketika ketiga pria itu berhenti mendadak di depan matanya.
"Hah!" sergah salah satu pria berhenti.