Yuna kembali pada posisi dimana orang-orang merayakan acara ulang tahunnya. Lilin yang sudah ditiupnya berdiri dengan angka 26 tahun. Ketika waktu begitu saja menyelesaikan semua pertemuan yang tidak terduga ini, ia pun undur pamit untuk kembali ke awal tujuan kepergiannya.
"Terima kasih atas semua ucapan dan kejutannya, aku harus pamit dulu, ya! Kalian bisa melanjutkan kembali," pamit Yuna merasa agak kurang nyaman.
"Wah, kenapa cepat sekali? Baru saja kita merayakannya," sambung seniornya.
Yuna merundukkan pandangan sembari melempar senyuman ke arahnya. Dengan berat hati, Yuna akhirnya keluar dari ruangan tersebut.
***
Di ujung penglihatan, dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh, Dilan duduk termenung dengan tatapan ke langit berbintang. Tiba-tiba, matanya terperanjak ketika tangannya menggeser sembari melirik kalender yang ada di depan layar ponselnya.
"Hah!" sergahnya berdiri.
