Musim gugur yang hampir berlalu di Jepang. Aku yang masih duduk di dalam pesawat agak sedikit risau. Bukan karena takut, melainkan sangat terharu dan meringis ketika harus melihat sebuah perpisahan.
Aku melirik awan-awan yang mengumpal di antara angkasa langit biru. Aku memejamkan sejenak untuk melupa sementara waktu. Aku yang bertaruh pada tugas kuliah ini seakan membuatku sayang sendiri.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat dan gesit, hingga tak sama sekali menunggu sedikitnya detik untuk perlahannya waktu.
Suara peringatan untuk persiapan Landing pun kini mulai terdengar rapi dan tenang. Aku pun membuka perlahan mataku untuk mempersiapkan diri untuk menyambut kota Tokyo kembali. Selamat datang kembali Tokyo, Menara tinggi yang selalu aku rindukan.
Ternyata tak kalah menarik darinya, si Menara tinggi yang menyilaukan pandanganku. Musim gugur menemaniku sepanjang hari.
