Sejarah baru saja dimulai. Semua terjadi di sebuah ruang sempit kumuh dan lusuh. Berdinding tembok, berpintu besi dengan kekuatan baja dua kali lipat. Penjara iblis lagi-lagi mengukir sejarahnya lagi. Menjadi tahunan pembunuhan brutal yang selalu terjadi. Inilah pertanda nyata di kalangan nara pidana brutal lagi dingin.
Dari sosok pria bengis, penggila wanita itu telah menunjukkan kemampuannya dalam kejahatan nyata. Tak ada yang berani mengungkap penjahat setelah insiden itu terjadi.
"Ini hanya bunuh diri," ungkap dari salah satu petugas sipir.
"Bukan, ini pasti pembunuhan," sebut salah satu petugas lagi.
Semua petugas sipir mulai berkerumun di tengah ruangan yang kini sudah dilingkari jalur kuning.
"Hei, bubar, bubar!"
Seorang kepala sipir berjalan menuju lokasi kejadian. Semua yang tadinya sempat menunjukkan jari beserta pendapat. Kini, tak berani dari mereka melawan ketika sang kepala sudah angkat bicara.
"Kembali ke tempat masing-masing!" perintah sang kepala.