Endru membungkuk sembari menaikkan kedua tangannya melewati kepala. Dilan terpelangah lebar ketika menyaksikan tindakan menyerah dari Endru. Dilan sangat tidak percaya dengan apa yang telah ia perbuat. Dengan berat hati, Dilan memeriksa amplop cokelat berisi uang tersebut.
"Dua puluh juta?" sebut Dilan.
"Yah, aku berani ditangkap olehmu," ucap Endru menyerah.
"Kau benar-benar berani," sahut Dilan membungkuk menatap Endru.
"Lalu, kenapa kau kemarin datang menakuti kakakku?"
Kini Dilan tidak akan bermain-main lagi dalam mempercayai perkataan Endru, dengan gesit ia memungut uang yang ada di dalam amplop. Membiarkan Endru tetap membungkuk menghadap dirinya.
"Berdiri!" perintah Dilan.
Segera Endru beranjak dari bungkukkan dengan raut datar tanpa ekspresi apapun. Lurus tanpa bahasa, sedangkan gerak-gerik dari tangan hingga kaki terus Dilan perhatikan dengan baik.
"Apa kau tidak percaya padaku?" tanya Endru.
