Sebulan sudah Dino dan Suci pulang dari rumah sakit. Hubungan antara mereka pun jauh lebih baik dari sebelumnya. Dino mau membuka hati untuk menerima Suci sebagai pasangan, bukan sebagai bayangan adiknya. Walau pun cinta memang belum hadir, namun Dino berjanji akan terus berusaha belajar mencintai istrinya.
Pagi ini Saka dan Novan akan berkunjung, Suci pun sudah sibuk sedari petang menyiapkan berbagai menu sebagai hidangan menyambut kedatangan dua sahabat suaminya. Saat tengah berkutat dengan alat tempurnya di dapur, Dino mendekati Suci sembari memeluk perut Suci. Suci yang merasakan sikap manis Dino pun tersenyum.
"Masak apa? Ingat jangan capek-capek!" Suci melepas tautan tangan Dino dari perutnya dan memutar tubuhnya menghadap pria itu.
"Aku masak soto, ayam kalasan, perkedel kentang, sambal, dan tempe goreng. Lalu untuk minumannya saya buat es buah." Ternyata ada beberapa macam jenis yang dimasak oleh Suci.
