Ansel dan Novan berjalan menuju ruangan dimana semalam Dino mendapat perawatan. Namun pada saat pintu terbuka, orang yang dimaksud tidak ada di sana. "Kemana Dino? Apa dia sudah pulang?" Tanya Ansel.
"Sepertinya belum, Tuan. Dino masih harus menjalani perawatan dulu karena lukanya memang cukup parah. Tuan duduk dulu, saya akan ke ruang informasi untuk menanyakan dimana Dino dipindahkan." Ansel mengangguk, kemudian menurunkan bobotnya di kursi penunggu.
Tak berselang lama, Novan pun kembali. "Dino di pindah ke kamar mawar dua, Tuan. Masih satu lorong, kamar itu berada di ujung sana." Novan menunjuk satu ruangan yang berada tepat di depannya paling ujung.
"Ya sudah, ayo!" Ansel mendahului Novan. Pemuda itu mengekori sang bos.
Tanpa mengetuk pintu lebih dulu, Ansel langsung membuka pintu dan mendapati dua ranjang yang berisi beda orang. Kening Ansel mengernyit, kenapa Suci bisa satu ruangan dengan Dino? Karena keduanya tengah beristirahat, Anse tidak berniat membangunkan.