"Benar juga kata kamu, Ren. Baiklah, aku akan menyeret Pak Dino masuk ke kamarku. Lagi pula para tamu juga sudah pulang semua." Rena mengangguk berkali-kali mendukung Suci. Usai berkata, Suci langsung mendekati dua orang yang sibuk membersihkan darah di kaki seorang gadis tak tahu malu itu.
"Ehem." Dino mendongak ke atas dan melihat Suci sedang bersedekap dada. Dia pun berdiri menatap Suci datar.
"Dewi, sepertinya lukamu itu tidak terlalu parah. Tinggal beri alkohol sedikit lalu diplester, kurasa sudah itu bisa kamu lakukan sendiri." Pandangan Suci beralih ke suaminya yang memusat hanya padanya. Suci langsung mengalungkan tangannya ke lengan pria itu.
"Lebih baik kita ke kamar, ada banyak hal yang harus kita bahas untuk masa depan." Suci langsung menarik Dino menjauh dari wanita semacam Dewi. Dino yang sedari tadi diam menyimak pun mengikuti Suci menuju kamar.