Sementara itu Yanti, dia yang mendengar apa yang dokter katakan kini hanya bisa menangis ia tampa histeris sendiri atas apa yang terjadi. Kini dokter menyerahkan semua keputusan di tangan Dirga selaku suami Marsha. Dan Yanti sendiri tau jika hal ini pasti sulit bagi Dirga, tak mungkin ia bisa memilih satu diantara dua pilihan yang dokter katakan. Sedangkan kedua-duanya sangat penting dan sangat berarti bagi Dirga.
"Maaf kami memang dokter, tapi kami sendiri juga terbatas dengan kondisi yang di alami pasien. Jika kami memaksa untuk menyelamatkan keduanya, kami sendiri juga tak yakin jika keduanya akan bisa bertahan."
"Kau, mana mungkin kau bisa berkata seperti itu? Kau ini adalah seorang dokter. Aku tak mau tau, kau harus bisa menyelamatkan marsha. Kau harus menyelamatkan istriku. Dan kau juga harus bisa menyelamatkan bayiku!" Dirga mulai kembali tersulut emosi, ia kini tak bisa berpikir dengan logis dan realistis karena bahkan hampir kembali menyerang dokter di depannya.