Brukk..
Aditya memeluk Dinar dari belakang. Ia memeluknya dengan sangat erat bahkan suara desahan napasnya bisa terdengar jelas di telinga Dinar. Ini merupakan sesuatu hal yang sama seklai tak pernah di duga oleh Dinar. Pelukan tiba-tiba ini membuat jantung Dinar serasa mau copot. Detak jantung Aditya bahkan juga terasa di punggungnya. Mungkinkah ini mimpi?
"Dit, apa yang kau lakukan? Kenapa kau tiba-tiba memelukku seperti ini?" tanya Dinar dengan polosnya karena ia bahkan tak menduga Aditya akan bersikap seperti ini padanya bahkan secara tiba-tiba.
"Karena aku suka dengan Dinar yang seperti ini."
"Maksudnya? Aku kan sedang mengalami kondisi mental yang tidak baik, aku sedang setengah gila. Lalu kau suka denganku yang seperti ini?" tanya Dinar yang tak mengerti.
"Aku bangga kepadamu, aku suka dengan Dinar yang bisa berpikir logis dan juga bijaksana seperti ini. Kau menyikapi masalah ini dengan baik." Jawab Aditya yang membuat Dinar ternganga.
