Hari ini Bram sudaah mulai bekerja, pria itu tampak termenung di meja kerjabya sambil menopang dagunya dengan tangan kanannya. Ia memikirkan tentang Tiara yang pasti akan mengganggu hubungannya dengan Bintang. Ia tak mengerti dengan jalan pikiran erempuan itu. Kenapa dulu dia memutuskan hubungan dengannya dan mengkhianatinya. Sedangkan kini ia mengemis cinta dan berharap bisa menjalin sebuah hubungan lagi disaat ia sudah menikahi perempuan lain. Ini semua sungung tak masuk akal bagi Bram. Ia tak mengerti bagaimana bisa Tiara bersikap seperti itu.
"Uluh.. uluh.. yang pengantin baru.. yang baru pulang dari bulan madu. Sekarang bawaannya malah melamun aja, masih gak rela ninggalin istri? Gak semangat kerja nih? Oh istriku.. aku merindukanmu.." Raihan datang mendekati Bram dan menyindir teman kerjanya tersebut.
"Iissstt.. apaan sih, kau selalu saja datang untuk menggangguku dan menyindirku. Apakah kau sendiri tak pernah punya masalah?" jawa Bram dengan ketus.
