"Oh ya tuhan Adit, sadarlah..! kenapa kau memiliki pikiran seperti ini? Kau sudah punya Dinar dalam hidupmu dan Bintang juga sudah punya suami. Ayolah.. move on.. move on..!" ucap Aditya yang kini justru rampak merutuki dirinya sendiri dengan apa yang ia ucapkan tadi dan apa yang ia pikirkan di dalam otaknya.
Aditya memilih untuk membasuh wajahnya dengan air agar ia Kembali mendapatkan kesadarannya dan agar tidak memiliki pikiran yang egois dan tidak realistis. Ia menatap Kembali pantulan dirinya di cermin dan merasa kasih pada dirinya sendiri yang menangis di atas kebahagiaan orang lain. Nasi memang sudah menjadi bubur, dan tak perlu ada yang di sesali.