"hei aku memang sudah mandi.. lihatlah aku sudah sangat wangi dan rapi sepertii ini." Ucap Bram sambil menunjuk ke dirinya sendiri. "aku memang sengaja mandi cepat. Lagian mau ngapain lama-lama di kamar mandi kalau ada kamu yang menantikan aku. Iya kan?"
"ih.. kok kepedean ya??" bintang berusaha mengelak namun Bram yang masih memeluk perempuan itu dari belakang semakin mempererat pelukannya bahkan kini mulai menghirup dalam-dalam leher istrinya yang baginya memiliki wangi yang khas. Pria bermata sipit yang menanggalkan kacamatanya itu mencecap leher Bintang dari belakang menimbulkan bekas kemerahan disana atas ulahnya.
Bintang sendiri hanya bisa terpejam sambil menahan dirinya agar tak mendesah terlalu kuat. Ia menggigit bawah bibirnya karena menahan sensasi yang luar biasa, ang timbul dari dalam dirinya atas sentuhan-sentuhan yang di berikan suaminya.
"Aku ingin punya baby sendiri, yuk buat yuk..!" ucap Bram yang dengan tak tau malunya mengajak istrina membuat bayi.