Bram yang mengenang kejadian tadi pagi jadi senyum senyum sendiri. Ia dan Bintang baru saja bertunangan tapi ia sudah merasa seperti memiliki seorang istri yang siap dan bersedia memasak untuknya setiap hari. Berbeda sekali dengan Tiara yang selalu mengajaknya makan di restoran mahal.
"kalau memang ini adalah masakan dari calon istrimu Kenapa tidak kau makan harusnya kau sudah memakannya dan menikmati Apakah masakannya cocok dengan lidahmu itu." ucap Raihan yang menyadarkan Bram kembali.
Ucapan Raihan ada benarnya juga. Harusnya ia segera memakannya. Tapi entah mengapa ia merasa sayang saja. Karena ini merupakan kali pertama ada seseorang selain ibunya yang membawakannya bekal makanan.
"Kalau kau tidak mau memakannya biar aku saja yang makan. Kau lihatin saja rantangnya aku yang makan isinya." Raihan berusaha merebut rantang itu dari meja Bram. Namun pria berkacamata itu kemudian dengan cekatan langsung meraihnya mencegah tangan Raihan menyentuh rantang miliknya.