"Apakah kau tak sadar kau. Menjalin hubungan dengan seseorang, memberi harapan palsu untuknya. Sementara di tempat lain kau memiliki hubungan dengan perempuan lain bahkan sampai hamil. Itu menurutku memalukan. Dan kau kini berkata ingin memastikan. pria yang baik untukku? Kau sendiri saja bukan pria yang baik lalu kau ingin menilai kebaikan pria lain?" ucap Bintang dengan nada tegas karena merasa emosi.
"Sudahlah. Biarkan aku pergi. Istrimu sudah menunggumu."
"Jawab dulu. Siapa pria itu dan apa hubungnmu dengannya?" tanya Aditya yang mencegah Bintang pergi dengan memegang pergelangan tangan perempuan itu.
"Lepaskan aku Adit!" Bintang menarik tangannya lagi. Namun pria itu tak berniat melepaskannya justru semakin memegang nya dengan erat. "Baiklah. Dia adalah pak Bram. Dia adalah calon suamiku. Dan aku akan menikah akhir tahun ini." jawab Bintang dengan tegas. Seketika Aditya melepaskan cengkeraman tangannya dari pergelangan tangan Bintang. Aditya cukup terkejut mengetahui hal itu.
