Felix Ezekiel terbangun dari lamunan panjangannya, lamunan yang membawanya dalam kenangan berapa tahun yang lalu. Yang sejujurnya hingga sampai ini belum di lupakannya sedikitpun. Bagaimana dinginnya dinding dan ubin di dalam sel, bagaimana ia berusaha menahan sakit di tubuhnya, dan bagaimana tersiksanya ia saat merindukan sang ibu, bahkan perihnya menahan sakit saat melihat sang ibu yang terus saja menagis saat mengunjunginya di balik jeruji.