Erve Nausha terisak, meski suaranya tenggelam saat ia tertunduk dengan kedua telapak tangan yang menutupi wajahnya, namun itu sangat jelas terlihat dari tubuhnya yang bergetar.
"Berhenti menagis." Ucap Yukio Clovis yang ternyata kembali menemuinya, bahkan Yukio Clovis merasa marah saat melihat air mata Erve Nausha mengalir begitu saja karenanya.
"Kau, bukankah kau sudah... " Kalimat Erve Nausha mengambang.
"Pulang? Dan membiarkanmu menagis sendirian disini seperti wanita bodoh?" Tanya Yukio Clovis yang masih berdiri di hadapan Erve Nausha yang masih mendongak menatap wajahnya.
"Kau peduli padaku?" Tanya Erve Nausha mengusap air matanya.