Shelina tengah berjalan di tengah koridor dengan langkah yang cepat. Ia sudah muak mendengar desas desus hubungan Fayez dan Ainina yang kembali bersama.
Lebih tepatnya, ia tidak terima dengan keputusan Fayez yang kembali menjalin cinta dengan mantan kekasihnya.
"Ainina!" teriak Shelina setelah menemukan gadis itu yang baru keluar dari area kantin.
"Hai. Lo manggil gue?"
"Lo ikut gue!"
Gadis itu menarik tangan Ainina dengan kasar.
"Lo apa-apaan, sih? Lo udah gila, ya?" bentak Ainina sebari menghempaskan tangannya.
"Kenapa lo bisa balikan sama Fayez?" tanya Shelina to the poin.
"Oh .. Jadi lo ngajak gue ke sini cuma karena pengen tau soal itu?" Ainina menyunggingkan senyum penuh kemenangan. Tentu saja, ia sudah menang melawan dua wanita sekaligus.
"Lo pasti pake cara licik kan, supaya Fayez mau balik lagi sama lo?"
Ainina menyingkirkan jari telunjuk Shelina yang tengah mengacung di depan wajahnya.