"Bye. Hati-hati di jalan, ya!"
Setelah menutup pintu dan mengantarkan Novita hingga mobilnya melaju, Kania kembali ke dalam rumah sambil menghela napas berat.
Ia tidak menyangka jika kedatangan Novita kali ini sungguh mengejutkan. Wanita itu memintanya untuk membujuk Fayez agar mau menerima Ainina kembali.
Kania melenggang pergi ke kamar untuk menenangkan pikirannya.
"Gimana bisa aku maksa Fayez? Aku nggak mau bikin hidup Fayez jadi penuh tekanan. Apalagi ini tentang kisah percintaannya" gumam Kania yang sudah terduduk di samping ranjang tempat tidurnya.
Kemudian ia berdiri untuk mengambil album foto sekolahnya dulu. Ia tersenyum saat melihat momen-momen indah semasa mudanya. Setiap lembaran foto adalah momen. Itu lah slogan yang Kania tulis di dalam album tersebut.
Lalu kedua matanya menangkap sebuah foto di mana ia dan Novita tengah saling berpelukan. Ia ingat, pada saat keduanya terlibat di dalam organisasi dan menjadi panitia sebuah acara besar.