Pagi-pagi sekali Agus sudah berada di sekolah. Laki-laki itu berniat untuk mencari gadis kemarin. Dia masih penasaran, siapa gadis yang berhasil membuat jantungnya berdebar tidak karuan seperti ini.
"Kira-kira dia kelas berapa, ya? Masa gue harus nunggu di sini terus?" Agus berdecak pelan. Sudah hampir sepuluh menit dia berdiri di depan gerbang. Memperhatikan satu per satu siswi yang datang.
"Agus, tumben lo udah dateng?" Dania dan Fayez datang bersamaan, mengendarai motor milik Dania.
"Gue... gue lagi nunggu seseorang," kilah Fayez.
"Seseorang? Siapa?"
Agus mengusap tengkuknya. Dia tidak ingin diejek oleh Dania dan Fayez. Apalagi kejadian kemarin cukup memalukan untuknya.
"Bukan siapa-siapa, kok. Kalian kenapa nggak masuk?"
"Gue parkir motor dulu," ucap Fayez memasuki area parkir motor.
"Yez, Agus kenapa, ya? Dia kayaknya aneh banget."
"Mungkin dia beneran lagi nunggu orang, Sayang. Udah biarin aja."