"Gimana? Udah lega?"
Dania mengangguk sambil tersenyum begitu lebar. "Kayak udah bisa hidup dengan tenang," ujarnya.
"Aku juga ikut seneng. Tapi kenapa semua ini harus datang di detik-detik terakhir, ya? Coba aja dari dulu Shelina minta maaf sama kamu, mungkin nggak akan ada kejadian yang aneh-aneh."
"Yaa... namanya juga manusia, Yez. Mesti dapet teguran dulu baru tobat. Tapi nggak apa-apa, sih. Aku seneng karena hubungan aku sama Shelina udah balik kayak dulu."
Fayez merangkul kedua bahu Dania lembut. Mereka menoleh ke sekitar, saat mendengar suara riuh dan jeritan yang berasal dari permainan ekstrim, kora-kora.
Keduanya memang tengah berada di acara karnaval atau pasar malam yang diadakan enam bulan sekali.
Masih teringat jelas di benak Dania, ketika pertama kali Fayez membawanya ke tempat itu. Jauh sebelum hubungan mereka terjalin.