Bel istirahat pun berbunyi dengan nyaring. Seluruh siswa berhamburan keluar kelas dan berbondong-bondong menuju kantin.
Begitu pula dengan Alula dan Sally. Dua gadis itu tengah berbaur dengan siswa lain di tengah koridor yang hampir semuanya berjalan ke arah kantin.
Di tengah perjalanan, tidak sengaja mereka bertemu dengan Shelina dan dua temannya, yaitu Fuji dan Cheril.
"La, lo mau ke kantin?" tanya Shelina mendekati Alula.
"Iya, Kak. Mau bareng?"
Shelina mengangguk. Wajahnya terlihat murung dan terdapat kilatan marah di kedua matanya.
"Lo kenapa, Kak? Keliatannya lagi kesel gitu."
Shelina mengembuskan napas kasar. "Gue emang lagi kesel. Masa tadi si Fayez nuduh gue jahatin Dania. Padahal ketemu dia aja kagak."
"Jahatin Dania? Emangnya Dania kenapa?"
"Mana gue tahu. Dia bilang sih Dania hilang. Tapi motornya ada di parkiran. Nggak tahu deh, gue nggak ngerti." Shelina mengangkat kedua bahunya acuh. Tidak ingin terlalu memikirkan sesuatu yang tidak penting.