Sinar mentari menelusup masuk melalui celah-celah jendela. Samudera menggeliat sembari menghalau cahaya yang berasal dari jendela dengan gorden yang sudah terbuka lebar.
Lelaki itu berusaha menolak dan menutup tubuhnya dengan selimut tebal berwarna coklat muda. Namun ketika ia menghirup aroma selimut tersebut dan merasa baunya aneh, Samudera akhirnya tersadar bahwa ia tidak sedang berada di kamar miliknya.
Samudera akhirnya berusaha beranjak dan menyandarkan punggung di kepala ranjang. Kepalanya berdenyut nyeri, efek alkohol yang semalam ia minum.
"Ini kan apartemen Fayez. Kenapa gue bisa di sini?" gumamnya, sembari melihat sekeliling kamar.
Selimut yang semula menutupi tubuhnya disibakkan begitu saja. Samudera melangkah ke arah kamar mandi untuk mencuci wajah. Dia melamun, sembari menopang kedua tangan di atas wastafel. Ingatannya kembali berputar pada kejadian semalam. Di mana Samudera melihat Ainina yang tengah makan malam berdua dengan Hendra.