"Lo mau makan apa? Biar gue yang beli."
"Hmm... gue pengen bakso deh."
Akbar mengangguk dan segera pergi ke gerobak bakso yang berada di sebelah kanan area kantin. Dania menatap sekeliling, lalu bola matanya tidak sengaja melihat keberadaan Fayez yang sedang berbincang dengan Galang dan yang lainnya.
Terhitung sudah tiga hari semenjak kejadian kemarin, Dania maupun Fayez masih belum berkomunikasi. Ada rasa rindu yang mengaung di dalam hati Dania. Tapi jika mengingat kembali kejadian di mana Fayez mengatainya, gadis itu segera menepis kerinduan tersebut.
Selama itu pula Dania memilih pergi bersama Akbar. Laki-laki yang menyukainya sejak lama. Bukan Dania tidak menghargai Fayez, namun dia belum mengetahui seperti apa perasaan Akbar padanya.
"Nih, semangkuk bakso untuk gadis baik."