"Lo mau ini, nggak?"
"Cuma ada satu?"
"Iya. Buat lo aja."
Ainina menerima satu buah permen lolipop rasa melon yang Samudera berikan. Semenjak mereka duduk di kelas tiga, sikap Samudera terhadap Ainina memang sedikit berbeda.
Apalagi sekarang mereka duduk di meja yang sama dan setiap hari duduk bersama.
"Enak. Kenapa lo kasih ke gue?" tanya Ainina sembari menoleh.
"Gue nggak terlalu suka manis."
"Ini nggak terlalu manis kok. Cobain deh." Ainina menyodorkan permen tersebut ke mulut Samudera yang refleks menganga.
"Enak, kan?"
Samudera mengangguk beberapa kali. Namun setelahnya ia membuka mata lebar-lebar lantas menoleh kembali ke arah Ainina.
"Kenapa? Lo keracunan?"
Sontak Samudera mengeluarkan permen lolipop dari dalam mulutnya. "Ini kan permen bekas lo. Berarti kita...."
Ainina berdeham dan memalingkan wajah ke arah lain. Ia sangat mengerti dengan apa yang akan diucapkan oleh Samudera.