Panas terik sinar mentari mulai menutupi wajah Alula. Gadis itu menyeka keringat yang mengalir di dahinya.
"Sa, ini MPLS kapan berakhirnya, ya? Kok gue ngerasa bete banget."
"Sama. Nggak ada yang menarik. Panitianya juga kayak gini banget." Sally menopang dagu dengan tangan kanannya. Gadis itu menoleh ke arah koridor dan melihat Fayez tengah bersama rombongan teman-temannya.
"La, lo liat sana, deh." Sally menepuk bahu Alula dan menunjuk ke tempat di mana Fayez tengah berdiri.
"Ya ampun... panas-panas begini liat Kak Fayez, rasanya jadi jauh lebih seger."
"Alah, dasar bocah! Giliran dikasih cowok cakep, langsung seger mata lo!"
"Namanya juga suka, Sa. Lagian Kak Fayez ganteng banget, sih. Coba aja, kalau gue masuknya tahun lalu. Mungkin yang jadi panitia hari ini Kak Fayez."
Sally mendorong dahi Alula pelan. "Jangan banyak halu, lo. Semuanya udah berlalu. Jangan mikir yang aneh-aneh."