"Apa kamu percaya, kalau ini semua rencana mereka?"
"Maksud kamu?"
Edward mulai melajukan mobilnya. Lelaki itu sengaja mengemudi dengan kecepatan sedang.
"Kamu liat, mereka tadi di depan kamu berantem, sekarang malah ketawa-ketawa. Apa kamu nggak curiga?"
Arinka memperhatikan Temon dan Santi yang tengah berboncengan di depan mereka.
"Kamu bener juga, sih. Tapi kalau mereka sengaja, kenapa mereka lakuin ini ke aku? Salah aku apa, coba?"
"Aku nggak tahu motif mereka apa. Yang pasti, kamu harus hati-hati sama mereka. Jangan terlalu percaya."
Arinka mengangguk patuh. Untung saja mereka tidak pergi lebih dulu, dan bisa memergoki kedua manusia yang entah memiliki maksud apa pada Arinka.
Edward menginjak pedal gas dan menyalip motor Temon. Dengan begitu, ia bisa melihat jelas interaksi Temon dan Santi seperti apa.
"Ed, apa mereka kerja sama?"
***
"Gimana? Masih mau ngejar Arinka?"