"BANGSAT!"
Fayez mendorong kasar tubuh lelaki yang sengaja mendekati Dania.
"Lo apa-apaan sih, Yez?" bentak lelaki yang tadi di dorong oleh Fayez.
"Lo yang apa-apaan! Ngapain lo deketin cewek gue, hah? Mau cari mati lo?"
Acara yang semula berjalan dengan meriah, kini terpaksa harus terhenti karena kericuhan Fayez dan lelaki tadi.
"Lho, emang salah gue apa? Bukannya lo sendiri memperlakukan Dania kayak biduan? Terus, salah gue di mana?"
"ANJING!" Fayez memukul rahang lelaki itu sekuat tenaga hingga tersungkur. Bisa-bisanya ia menganggap Dania seperti itu.
"Lo denger ya, Dania itu cewek gue. Lo nggak berhak bersikap kurang ajar sama dia," Fayez berjongkok, mensejajarkan tubuh mereka.
Dania menyentuh bahu kekasihnya. "Fayez, udah. Jangan kotori tangan kamu untuk manusia nggak beradab kayak dia."
"Bener, Yez. Ini masih acara sekolah. Kalau lo mau, kita bisa hajar dia sepulang dari sini," sambung Galang.
"Kali ini lo selamat, Danu."