Samudera dan beberapa siswa lainnya masih menunggu Fayez di tempat camping. Sudah hampir satu jam, namun Fayez dan teman-temannya yang lain belum kembali.
"Pak, apa enggak sebaiknya, kita susul aja mereka?"
"Jangan, Samudera. Kalau kita ikut pergi, nanti malah nggak ketemu dan semakin banyak yang hilang."
"Sam, gimana? Fayez sama yang lainnya mana?"
Samudera terdiam. Ia bingung harus menjelaskan seperti apa pada Ainina. Jika ia mengatakan yang sejujurnya, pasti gadis itu cemas dan memaksa untuk mencari Dania.
"Sam, kenapa lo diem aja?" tanya Ainina lagi. Gadis itu merasa ada sesuatu yang telah terjadi. Apalagi jika melihat kondisi saat ini, di mana semua orang tengah menampilkan ekspresi cemas mereka.
"Fayez sama yang lainnya lagi pergi ke hutan, Nin."
"Hutan? Ngapain mereka ke sana?"
Pak Bani melepas kacamata yang bertengger manis di pangkal hidupnya. "Dania hilang, Ainina. Jadi Fayez dan Galang pergi ke tengah hutan untuk mencari Dania."
"Apa?! Dania hilang?"