Malam semakin larut. Fayez masih terjaga dengan kesadaran penuh. Tatapannya tidak lepas dari arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.
Jarum jam sudah menunjukkan angka dua pagi. Itu tandanya, tersisa satu jam untuk ia melakukan pencarian.
"Lo tenang aja, Yez. Satu jam lagi kita cari Dania," ucap Agus. Lelaki itu sedari tadi memperhatikan gerak gerik Fayez yang gelisah dan terus menatap jarum jam.
Sebelum melakukan pencarian, Fayez menyiapkan beberapa barang yang akan ia bawa. Seperti senter dan pakaian hangat, yang akan ia gunakan untuk menutup tubuh Dania.
"Sayang, kamu serius mau ikut?"
Siska mengangguk cepat. "Aku nggak bisa diem terus di sini, Lang. Dania sahabat aku, jadi aku harus cari dia."
Galang tidak bisa melarang gadis itu. Ia tahu seperti apa ikatan hubungan Dania dan kekasihnya.
"Kalau gitu, kita siap-siap dulu. Kamu juga harus bawa minum yang banyak, oke!"