Keadaan semakin berubah. Hubungan yang sebelumnya membaik, kini hancur dan hanya menyisakan beberapa kenangan. Namun manusia tidak boleh egois. Jika memang dendam, tidak boleh terlalu memperlihatkan.
"Nih, minuman khusus buat lo."
"Thanks."
"Gue denger, Hendra dan dua anak buah lo pergi. Apa, iya?"
"Hm. Mereka udah nggak mau lagi deket sama gue."
Santi tersenyum miring dan duduk di hadapan Temon. "Mereka udah nggak setia sama lo. Untuk apa lo masih pikirin mereka? Kalau mereka setia, mereka nggak akan mungkin tinggalin lo, di saat keadaan lo kayak gini."
"Ini semua salah gue. Mereka dihukum sama sekolah dan orangtua mereka, semua karena gue. Gue yang terlalu egois, sekarang mereka yang kena masalah."
"Seharusnya mereka udah tahu, risiko apa yang akan diterima ketika bergaul sama lo. Waktu tawuran, mereka nggak pernah kayak gini. Malah mereka enjoy-enjoy aja. Tapi sekarang, cuma karena masalah Arinka, mereka mundur dan tinggalin lo gitu aja."