"Dania cantik banget, Ya Allah!"
Fayez menoleh cepat ke arah Agus yang sudah memuji gadisnya secara terang-terangan. Sial! Beraninya lelaki itu memuji kekasih bosnya sendiri.
"Gus, kayaknya lo udah bosen hidup," teriak Galang.
Agus ikut menoleh ke arah Fayez. Lelaki itu menyengir memperlihatkan gigi hingga gusinya.
"Ampun, Bos. Gue cuma memuji ciptaan Tuhan yang sangat indah," ucap Agus mengacungkan dua jari tanda perdamaian.
"Tapi yang lo puji itu cewek gue!" Fayez menggeram kesal. Walaupun itu adalah Agus, tapi ia tidak terima jika Dania dipuji oleh laki-lain selain dirinya.
"Sori, deh. Biarpun gue puji si Dania, tapi dia nggak akan baper. Karena dia cintanya sama lo. Dan gue juga nggak berani nikung pacar lo, Bos. Kalau pacarnya si Samudera, gue masih berani."
"SETAN!" Samudera kembali melayangkan sepatunya hingga tepat mengenai wajah Agus yang tidak tampan sama sekali.
"Lang, lo bawa gitar?"
"Bawa, Yez. Lo mau main?"