Dania sudah berada di dalam mobil bersama Fayez. Sedari tadi gadis itu hanya diam, mencerna perkataan yang diucapkan Fayez pada Akbar.
"Dan, kamu kenapa diem?"
"Nggak. Aku cuma lagi mikir, maksud dari omongan kamu tadi, apa?"
Fayez tersenyum dan menyentuh puncak kepala Dania. "Nggak, Sayang. Aku sama Akbar cuma bercanda, doang. Kamu jangan pikir yang aneh-aneh, ya."
Dania pun mengangguk. Ia tidak boleh curiga pada Fayez. Bagaimana pun juga, Fayez adalah kekasihnya. Lelaki itu pasti tidak akan membohongi dirinya.
"Gitu, ya. Ya udah deh, aku percaya sama kamu." Dania menyandarkan kepalanya di bahu Fayez. Ia sangat menikmati momen berdua seperti ini.
Begitu pun dengan Fayez. Rasa sayangnya pada Dania tidak akan pernah berkurang. Kehidupan barunya dimulai ketika ia bersama Dania.